Showing posts with label Hidroponik. Show all posts
Showing posts with label Hidroponik. Show all posts

Thursday, February 2, 2017

Tiga Cara Sederhana Melubangi Pipa Hidroponik

Dalam sistem cocok tanam hidroponik, pipa PVC menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan. Baik yang berfungsi sebagai penyangga, pengalir nutrisi, maupun wadah penampung nutrisi. Untuk dapat berfungsi sebagai ketiga fungsi tersebut, tak jarang pipa PVC perlu diberi lubang. Cara termudah untuk membuat lubang pada pipa PVC adalah dengan menggunakan bor listrik. Namun, bagaimana jika tidak memiliki bor listrik? Ada beberapa cara membuat lubang pada pipa PVC.


Cara 1 : Memanaskan pipa sebelum dipotong


  1. Siapkan alat dan bahan berupa pipa PVC, pola lingkaran pada kertas, lilin, pulpen, dan cutter.
  2. Buat pola lingkaran pada kertas dengan ukuran diameter lubang yang diinginkan.
  3. Salin/jiplak pola yang sudah dibuat pada kertas ke badan pipa PVC.
  4. Setelah pola lingkaran sudah tergambar pada pipa, panaskan dengan lilin bagian pipa yang ingin dipotong (pada pola lingkaran). Pemanasan ini berfungsi untuk mempermudah saat pipa PVC akan dipotong dengan cutter. Namun, pemanasan yang dilakukan jangan sampai terlalu panas karena malah dapat menyebabkan pipa PVC menjadi sulit dipotong dan rusak.
  5. Potong bagian yang sudah dipanaskan dengan menggunakan cutter.
  6. Pipa PVC untuk hidroponik sudah terlubangi. Ulangi langkah diatas untuk membuat lebih dari satu lubang pada pipa PVC.

Cara 2 : Melubangi pipa dengan pisau


  1. Siapkan alat dan bahan berupa pulpen untuk memberikan tanda, penggaris, gergaji besi, pisau/cutter yang tajam.
  2. Beri titik pusat lingkaran pada pipa PVC. Kemudian buat lagi empat titik disekeliling titik pusat membentuk bujur sangkar yang mengurung titik pusat. Jarak antara keempat titik ini dengan titik pusat lingkaran adalah ukuran jari-jari lingkaran yang ingin dibuat.
  3. Beri garis pada keempat titik sehingga membentuk pola bujur sangkar. Kemudian potong bujur sangkar dengan gergaji besi. 
  4. Dari pola yang sudah terpotong, buat garis melingkar dimana keempat titik sudut bujur sangkar berada pada garis lingkaran tersebut.
  5. Potong dan rapikan pola dengan menggunakan pisau/cutter, sehingga akan terbentuk lubang berpola lingkaran.
  6. Pipa PVC untuk hidroponik sudah terlubangi. Ulangi langkah diatas untuk membuat lebih dari satu lubang pada pipa PVC.

Cara 3 : Melubangi pipa dengan pipa besi


  1. Siapkan alat dan bahan berupa pipa PVC, pisau/cutter, amplas, lilin/kompor, pipa besi. 
  2. Tentukan ukuran lubang yang ingin dibuat pada pipa PVC. Sesuaikan ukuran diameter pipa besi yang digunakan dengan ukuran lubang yang ingin dibuat.
  3. Amplas salah satu ujung pipa besi agar sedikit lebih tajam.
  4. Beri tanda titik pada pipa PVC yang akan diberi lubang.
  5. Panaskan ujung pipa besi yang telah ditajamkan dengan lilin/kompor. Gunakan sarung tangan saat memanaskan pipa.
  6. Setelah dirasa cukup panas, tekan ujung pipa besi yang telah ditajamkan pada bagian pipa PVC yang telah diberi tanda. Lakukan langkah ini dengan gerakan memutar pipa besi sampai pipa besi panas yang digunakan, dapat menembus pipa PVC.
  7. Lepaskan pipa besi panas tersebut. Cungkil potongan pipa PVC jika potongan tersebut menempel pada ujung pipa besi.
  8. Rapikan lubang yang terbentuk pada pipa PVC.
  9. Pipa PVC untuk hidroponik sudah terlubangi. Ulangi langkah diatas untuk membuat lebih dari satu lubang pada pipa PVC.

Video Tutorial Membuat Netpot Tanpa Bor

Ketiga cara ini dapat menjadi alternatif pembuatan lubang pipa PVC untuk hidroponik jika tidak menggunakan bor listrik.
Read More

Tuesday, January 31, 2017

Cara Membuat Hidroponik Sistem Tetes

Dekade ini, teknologi bercocok tanam tengah mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah sistem hidroponik. Sistem cocok tanam tanpa tanah yang menggunakan air sebagai media tanam ini, terbagi menjadi 8 sistem secara umum, yaitu :

  1. Sistem Statis
  2. Sistem Wick
  3. Sistem Run to Waste (siram)
  4. Sistem Water Culture
  5. Sistem Nutrient Film Technique (NFT)
  6. Sistem Ebb and Flow
  7. Sistem Tetes
  8. Sistem Aeroponik

Salah satu sistem hidroponik yang banyak diaplikasikan pada skala industri karena kemudahan operasinya adalah sistem tetes. Sistem tetes (drip irigation) dilakukan dengan memberikan larutan nutrisi secara bertahap, setetes demi setetes sepanjang waktu sehingga memungkinkan tanaman mendapat suplai nutrisi yang cukup dan mencegah terjadinya kebusukan. 

Sistem tetes terbagi menjadi 2 jenis, yakni sistem tetes resirkulasi dan sistem tetes non-resirkulasi. Sistem resirkulasi bekerja dengan cara menggunakan sirkulasi larutan secara berulang. Sistem tetes ini lebih efisien karena tidak ada nutrisi berlebih yang akan terbuang. Namun, sistem resirkulasi memerlukan pengaturan pH yang baik karena setelah berulang beberapa siklus putaran, pH larutan nutrisi akan berubah.

Sistem Resirkulasi
Sedangkan pada sistem kedua, sistem non-resirkulasi bekerja dengan mengalirkan nutrisi kepada tanaman tanpa penggunaan berulang. Sisa nutrisi berlebih akan dibuang ke penampungan dibawah pot, tetapi biasanya cairan nutrisi yang terbuang sangat sedikit. Sistem non-resirkulasi membutuhkan timer yang lebih presisi untuk memastikan tanaman akan mendapatkan cukup larutan nutrisi.

Sistem Non Resirkulasi
Pembuatan alat pada sistem tetes membutuhkan biaya yang relatif sedikit. Bagaimana cara pembuatannya?

  • Siapkan peralatan berupa drip emitter, selang inlet ± 5 mm, pipa  PVC atau selang PE (1/2 " atau 3/4”, untuk skala kecil, atau 2”-3“ untuk skala besar), disc filter, pompa, pot/polybag yang berisi tanaman, timer dan wadah penampung nutrisi. Selang inlet dan drip emitter berfungsi sebagai pengalir nutrisi dari pipa ke akar tanaman. Pada polybag/pot, pastikan bagian bawah wadah sudah diberi lubang untuk mengalirkan sisa nutrisi berlebih. 
  • Pasang pipa pengalir nutrisi di sekitar pot/polybag tanaman. Panjang pipa yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Hubungkan pipa nutrisi ini dengan pompa dan wadah penampung nutrisi pada satu sisi serta dengan dripper pada sisi satunya. Daya pompa yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatikan pula beberapa varibel saat memilih pompa yang akan digunakan, seperti selisih ketinggian antara wadah penampung nutrisi dan tanaman pada pot, debit keluaran maksimum pompa, serta ukuran sistem drip. 
  • Pasang disc filter pada pipa yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyumbatan aliran nutrisi. Filter ini dipasang setelah saluran output pompa.
  • Untuk membuat sistem resirkulasi, pasang saluran balik dari bagian bawah pot/polybag menuju ke wadah penampungan nutrisi. Sedangkan untuk membuat sistem non-resirkulasi, cukup letakan penampung pada bagian bawah pot/polybag untuk menampung kelebihan cairan nutrisi.  
  • Lakukan uji coba dengan air biasa. Tempatkan gelas ukur pada ujung driper untuk mengukur volume keluaran air. Lakukan pengukuran jumlah air yang mengalir selama waktu tertentu.
  • Atur laju aliran air sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman. Pasangkan timer untuk mengatur kapan dan jeda/frekuensi pemberian tetesan nutrisi.
  • Sistem tetes hidroponik sudah dapat dipasang pada tanaman. Peralatan pada sistem ini perlu dicek secara berkala agar kebutuhan nutrisi yang dialirkan sesuai dengan kebutuhan tanaman, serta akan mudah diatasi jika terjadi suatu kendala.
Video Hidroponik Sistem Tetes
Read More

    Text Widget

    Followers